07.46

GZCO Gozco Plantations Tbk,


PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tak puas hanya melakoni bisnis petrokimia. Perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu ini juga menggarap sektor perkebunan. Sejak awal tahun ini, BRPT terus menambah kepemilikan sahamnya di PT Gozco Plantation Tbk (GZCO).

Pada 22 Januari lalu, BRPT membeli 500.000 saham GZCO, dan sebanyak 10 juta saham lagi pada 8 Maret 2010. Yang terakhir, BRPT membeli 19,2 juta saham Gozco melalui lantai bursa, 10 Maret lalu. Total, lewat tiga kali transaksi yang dilakukan melalui PT Harita Kencana Securities itu, Barito membeli 29,71 juta saham Gozco atau setara 0,59% dari total modal disetor. Sebelumnya, BRPT sudah mengempit 500 juta atau 10% saham Gozco. Sehingga, pasca aksi korporasi itu, BRPT mengoleksi 10,59% saham.

Vice President Investor Relation Barito Pacific, Agustino Sudjono, mengatakan penambahan jumlah saham tersebut dilakukan karena mereka memandang prospek bisnis kelapa sawit menjanjikan di masa depan. "Kami juga melihat Gozco sebagai perusahaan perkebunan yang memiliki prospek cerah," ujarnya, kemarin.

Agustino tidak menyebutkan harga pembelian saham Gozco berikut target jumlah pembelian saham selanjutnya. Yang jelas, BRPT masih terus berupaya mengkonsolidasikan bisnisnya. "Kami memiliki komitmen yang kuat di sektor agroindustri," imbuhnya.

Sekedar informasi, komposisi pemegang saham Gozco per 28 Februari 2010 adalah, Wildwood Investment Pte Limited memiliki 2,1 miliar saham atau 42,02% dari total saham, dan Golden Zaga Limeted sebanyak 987,75 juta saham atau 19,76% saham.
Selanjutnya, Barito mengoleksi 10,01% saham, dan Wintergreen Investment Limited sebanyak 6,13% saham. Sedangkan sisanya dimiliki oleh investor publik. Pada Senin (15/3) lalu, harga saham GZCO sebesar Rp 385 per saham atau melonjak 8,45% dari harga pada Jumat pekan lalu.

Barito terbilang rajin melakukan ekspansi. Mereka telah mengubah haluan bisnisnya dari usaha perkayuan ke petrokimia pada tahun 2007. Caranya dengan membeli saham PT CHandra Asri dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA). Belakangan, BPRT membeli saham GZCO ketika penawaran saham perdananya ke publik (IPO), dua tahun lalu.

Namun, kinerja BRPT hingga kuartal ketiga 2009 belum terlalu bagus. Barito mengalami defisit aset sebesar Rp 5,4 triliun. Sedangkan pendapatannya turun menjadi Rp 10,5 triliun, dari Rp 14 triliun pada periode sama 2008. Untuk laba bersih kuartal tiga 2009 Rp 560,4 miliar.

0 komentar: