Tampilkan postingan dengan label TRUB Truba Alam Manunggal Tbk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TRUB Truba Alam Manunggal Tbk. Tampilkan semua postingan
06.28

TRUB Truba Alam Manunggal Tbk,

Truba Cetak Laba Bersih Tumbuh 64,79%

Jakarta - PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) mencetak pertumbuhan laba bersih sembilan bulan pertama 2009 tumbuh 64,79% menjadi Rp318,072 miliar ketimbang periode yan gsama 2008 hanya Rp193,013 miliar.

Hal laporan keuangan perseroan kepada BEI, Kamis (17/12).

Ia menjabarkan, tumbuhnya laba bersih ini lantaran tumbuhnya pendapatan walaupun kecil 0,21% dari Rp2,071 triliun menajdi Rp2,077 triliun, namun beban pendapatan semakin meningkat dari Rp1,616 triliun atau naik 13,16% menjadi Rp1,836 triliun. Di sisi lain perseroan pun berhasil menurunkan beban usaha dari Rp224,299 miliar menjadi Rp189,076 miliar.

Bukan hanya mencetak laba bersih saja, perseroan pun berhasil mendapat penghasilan bersih yang signifikan dari Rp37,544 miliar naik signifikan 776,99% menjadi Rp329,258 miliar. Laba bersih per saham perseroan pun naik dari Rp12 per saham menjadi Rp20 per saham. Sayang perseroan mencatat penurunan aset dari Rp6,725 triliun menjadi Rp6,585 triliun.

07.28

TRUB Truba Alam Manunggal Tbk

Truba Incar 2 Proyek Mancanegara
Per 31 Maret 2009, perseroan membukukan pendapatan Rp 878,17 miliar (naik 42,90 persen).
Rabu, 22 Juli 2009, 10:58 WIB
Antique
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik (Ist)
- PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) dikabarkan sedang mengincar dua proyek Engineering Procurement Construction (EPC) di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.

"Kabarnya, proyek yang di Timur Tengah akan dikerjakan oleh anak usaha Truba," kata sumber VIVAnews di Jakarta, Selasa sore, 21 Juli 2008.

Direktur Utama Truba Alam Sidarta Sidik saat dimintai konfirmasinya mengakui, perseroan memang sedang mengincar dua proyek di mancanegara. "Betul sekali itu, tapi detailnya nanti akan disampaikan," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 22 Juli 2009.

Per 31 Juni 2009, Indo Infrastructure Group PTE memiliki saham berkode TRUB sebesar 14,95 persen, PT Alam Manunggal 10,38 persen, dan PT Mandal Kapital mencapai 28,42 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Selasa, 21 Juli 2009, TRUB menguat Rp 4 (2,43 persen) di level Rp 168. Broker PT Sucorinvest Central Gani dengan kode AZ tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Truba.

Menurut praktisi pasar modal Deni Hamzah, aksi perseroan tersebut bernilai positif karena akan menambah pendapatan dan bisa meningkatkan likuiditas serta volume perdagangan saham Truba di lantai bursa. "Sepertinya, harga berpotensi menuju targetnya di Rp 300. Jadi, rekomendasinya spekulasi beli," ujarnya.

Pengamat pasar modal Ukie Jaya Mahendra juga berpendapat, jika perseroan berhasil meraih proyek EPC di Timur Tengah maupun Asia Pasific itu diprediksi kocek perusahaan meningkat tajam. "Tentunya, saham Truba layak beli untuk jangka pendek maupun menengah. Sebab, harga berpeluang ke Rp 235 setelah berhasil menembus level Rp 198," ujarnya.

Sampai periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2009, perseroan membukukan pendapatan Rp 878,17 miliar atau meningkat 42,90 persen dari periode yang sama 2008 yang hanya mencapai Rp 614,54 miliar.

Namun, pada periode tersebut Truba mencatatkan rugi bersih Rp 147,79 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih mendulang laba bersih sebesar Rp 169,36 miliar.

07.22

TRUB Truba Alam Manunggal Tbk

Proyek Timteng Dongkrak Pendapatan Truba US$20 Jt

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) melalui anak usahanya Truba Saudi menggarap proyek EPC di Timur Tengah yang diperkirakan menyokong pendapatan TRUB hingga US$20 juta tahun ini.

Hal ini dijelaskan Sekretaris Perusahaan Truba Gamala V. Katoppo saat dihubungi INILAH.COM di Jakarta, Rabu (22/7). “Proyek EPC Timur Tengah ini lumayan dapat menambah pendapatan kita hingga US$20 jutaan” ujar Gamala.

Ia menambahkan, proyek EPC di Timur Tengah ini sudah dikerjakan pada tahun lalu dan investasinya dialokasikan dari working capital perseroan. Namun, ia tidak mengetahui dana yang dialokasikan untuk proyek EPC Timur Tengah ini. “Tahun lalu, pendapatan kita mencapai US$250 juta dan kuartal 1-2009 pendapatan kita dari EPC naik 40%,” ujarnya.

Proyek EPC di Timur Tengah tepatnya di Saudi Arabia, lanjutnya, sebagai base operation perseroan yang dibutuhkan oleh perusahaan Saudi Arabia sebagai pendukung utama power plant perusahaan di Saudi Arabia. “Kita joint venture dengan perusahaan di Saudi Arabia. Namun saya lupa namanya,” ujarnya.

Selain itu, perseroan juga tengah menjajaki proyek EPC di Asia Pasific. “Ya di dekat Indonesia. Cari proyeknya yang mirip dengan perseroan,” ungkapnya.

07.28

Pendapatan Truba Naik 43%

Berdasarkan keterbukaan infomrasi perseroan ke BEI, Jumat (10/7) disebutkan pendapatan ini naik dari Rp614,54 miliar pada triwulan I-2008 menjadi Rp878,17 miliar di periode yang sama 2009.

Kenaikan pendapatan ini disebabkan naiknya pendapatan kontrak perseroan berupa pembangkit listrik (naik167%), tangki dan pipa (naik 335%), bangunan industri (naik 22,6%), perdagangan (naik 171%). Secara total terjadi kenaikan pendapatan kontrak sebesar 42,89% atau naik dari Rp614,54 miliar menjadi Rp878,17 miliar.

Namun, beban pendapatan juga tercatat naik dari Rp419,65 miliar pada triwulan I-2008 menjadi Rp764,16 miliar di periode yang sama 2009.

Laba usaha juga mengalami penurunan dari Rp143,47 miliar di triwulan I-2008 menjadi Rp48,36 miliar di periode yang sama 2009.

Begitu juga dengan laba bersih perseroan pada triwulan I-2009, yang turun 187,26% dari sebelumnya laba Rp169,36 miliar menjadi rugi Rp147,79 miliar.

06.51

TRUB Truba Alam Manunggal Tbk

Truba Manunggal's 1Q Loss IDR147.788 Bn

Monday, 6 July 2009 14:28:30
StockWatch (Jakarta) - PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) which is active in mining and power plant construction booked net loss of IDR147.788 billion in the first quarter of 2009 versus net profit of IDR169.356 billion in the same period of 2008.

Truba Alam's financial report filed at the IDX today (Monday 6/7) that net loss was triggered by other expenses that reached IDR170.475 billion versus other revenues that reached IDR81.928 billion, as well as foreign-exchange (forex) loss of IDR159.983 billion and interest expense of IDR19.953 billion.

Revenue was up 42.89% at IDR878.171 billion from IDR614.544 billion but operating revenue increased 27.67% at IDR65.659 billion from IDR51.427 billion, so operating profit stumbled 66.29% at IDR48.356 billion from IDR143.465 billion.