04.45

SMMT Entertainment International Tbk

Diakuisisi Rajawali, Eatertainment Alih Usaha ke CPO

Jakarta - PT Entertainment International Tbk (SMMT) segera melakukan alih usaha ke sektor perkebunan kelapa sawit menyusul akuisisi 70,85% saham perseroan oleh dua perusahaan afiliasi Rajawali Group senilai Rp 12,739 miliar. Tender offer digelar seharga Rp 230 per saham.

"Rajawali Group telah mengakuisisi 70,85% saham SMMT melalui dua anak usahanya, Green Palm Resources dan Mutiara Timur Pratama," ujar sumber detikFinance, Kamis (22/4/2010).

Pekan lalu memang telah terjadi pengambilalihan atas mayoritas saham SMMT. Pada 15 April 2010, PT Mutiara Timur Pratama (MTP) membeli 18.714.000 (23,39%) saham SMMT pada harga Rp 225 per saham senilai Rp 4,210 miliar. Pembelian dilakukan dari pemegang saham sebelumnya PT AIM Trust dan afiliasinya.

Pada 16 April 2010, Green Palm Resources Pte Ltd (GPR) membeli 37.964.000 (47,46%) saham SMMT seharga Rp 224,67 per saham senilai Rp 8,529 miliar. Pembelian dilakukan dari pemegang saham sebelumnya Indrajaty Hadiwardojo yang merupakan pemegang saham individual.

Kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan afiliasi Rajawali Group. Total saham SMMT yang diambil alih Rajawali sebanyak 56.678.000 saham (70,85%) senilai Rp 12,739 miliar.

Sebelum akuisisi ini, SMMT merupakan perusahaan yang mengelola merek dagang Papa Rons Pizza, Amigos Restaurant, Inline Skating, Putt-Putt Golf and Games dan Ponderosa Steak House.

Sayangnya, Managing Director Rajawali, Darjoto Setyawan tidak menjawab panggilan telepon detikFinance untuk meminta klarifikasi soal masuknya Rajawali di SMMT beserta rencana perubahan usaha.

Namun bulan lalu, Darjoto mengatakan pihaknya ada rencana merambah bisnis CPO setelah menjual 23,65% saham Rajawali di PT Semen Gresik Tbk (SMGR) senilai Rp 9,821 triliun. Boleh jadi, realisasi rencana tersebut akan dilakukan melalui SMMT.

Namun Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito mengatakan dirinya telah mendengar rencana alih usaha SMMT. "Kelihatannya memang akan terjadi perubahan usaha ke sektor perkebunan, tapi kan baru akuisisi, belum selesai prosesnya. Detailnya juga kita belum terima," ujar Eddy.

Akuisisi Green Resources dan Mutiara Timur menyebabkan terjadinya perubahan pemegang saham pengendali SMMT. Oleh sebab itu, perseroan wajib menggelar tender offer atas sisa saham publik yang masih beredar.

Tan Tjoe Liang, salah satu Direktur PT Rajawali Corp yang juga menjabat sebagai direktur di Green Palm dan Mutiara Timur memastikan akan menggelar tender offer di harga Rp 230 per saham.

Dengan sisa saham publik sebanyak 13,322 juta saham (16,65%), maka dana yang harus disiapkan untuk tender offer ini sebesar Rp 3,064 miliar.

Selain dua perusahaan milik Rajawali tersebut, pada 13 April 2010, Eagle Capital, perusahaan yang dipimpin oleh Direktur Utama Harry Wiguna bersama dengan rekannya mantan Direktur Utama BEI Erry Firmansyah, juga telah membeli 10 juta (12,5%) saham SMMT pada harga Rp 225 per saham senilai Rp 2,250 miliar. Pembelian dilakukan dari pemegang saham sebelumnya bernama Elsini Tirta yang merupakan pemegang saham individual.

"Pembelian ini adalah untuk investasi jangka panjang," ujar Harry.

Sayangnya, Harry juga belum dapat membeberkan realisasi perubahan usaha yang akan dilakukan SMMT oleh Rajawali. "Itu bisa ditanyakan ke Rajawali," elaknya.

0 komentar: