06.53

Fundamental Analysis

Memahami Financial Shenanigans, Kejahatan Finansial

Financial shenanigans adalah suatu istilah yang menggambarkan tindakan untuk menyembunyikan atau mengubah kinerja atau kondisi finansial yang asli pada suatu entitas. Selama beberapa dekade terakhir ini, kita telah melihat banyak financial shenanigans yang terekspos secara publik.

Mungkin Anda masih ingat skandal Enron dan Worldcom pada tahun 2000-an? Atau yang termasuk baru yakni kasus Satyam yang terjadi di India? Itu semua adalah contoh-contoh financial shenanigans yang memang terjadi secara riil.

Pada dasarnya, secara garis besar terdapat dua strategi utama dalam melakukan financial shenanigans, yakni menggelembungkan pendapatan, serta menyusutkan pendapatan. Menggelembungkan pendapatan dianggap punya dampak yang lebih serius, karena tidak merefleksikan kinerja perusahaan yang sebenarnya, atau seolah-olah lebih baik. Sementara, menyusutkan pendapatan tidak bermasalah, karena itu merupakan salah satu bentuk dari earnings management.

Howard Schilit merupakan pengarang dibalik buku `Financial Shenanigans` yang dirilis pada tahun 1993. Saat itu, mata orang belum terlalu terbuka terhadap masalah ini. Namun, begitu terkuaknya skandal Enron dan perusahaan-perusahaan AS lainnya, namanya langsung meroket. Apalagi, ia sudah memberikan peringatan terhadap laporan keuangan Enron sejak tahun 1995, namun tidak terlalu didengar.

Berikut ini adalah tujuh kategori teknik financial shenanigans yang biasa digunakan:

1. Mencatat pendapatan terlalu dini, misalnya:
· Mencatat pendapatan padahal masih banyak aktivitas layanan yang belum dilakukan
· Mencatat pendapatan dari item yang belum dikirimkan
· Mencatat pendapatan dari item yang belum diterima klien
· Mencatat penjualan yang dilakukan dengan afiliasi
· Mencatat pendapatan

2. Mencatat pendapatan fiktif, misalnya
· Mencatat penjualan tanpa alasa
· Mengklasifikasikan hasil dari investasi sebagai pendapatan
· Mencatat kas yang diperoleh dari transaksi pinjam meminjam sebagai pendapatan
· Mencatat diskon dari supplier sebagai pendapatan

3. Menciptakan transaksi khusus untuk memperoleh gain, misalnya:
· Menjual aset yang undervalue untuk meraih laba
· Menjual investasi dan memperoleh gain, kemudian mencatatnya sebagai pendapatan
· mengklasifikasi ulang sejumlah akun di neraca untuk menciptakan pendapatan


4. Tidak mencatat ataupun mengurangi utang secara tepat, misalnya:
· tidak memasukkan beban dan utang yang terkait
· memodifikasi asumsi demi menurunkan utang
· tidak mencatat unearned revenue

5. Mengalihkan beban saat ini ke periode lampau ataupun masa depan, misalnya
· mereklasifikasi capitalized cost menjadi beban operasi
· meningkatkan umur aset untuk mengurangi beban amortisasi
· mengurangi asset reserve
· tidak mencatat aset yang nilainya sudah jatuh (impaired)
· mengubah praktik akuntansi untuk mengalihkan beban saat ini ke periode sebelumnya..
· mengubah asumsi akuntansi untuk menurunkan utang yang terlapor
· tidak mencatat unearned revenue

6. menahan pendapatan saat ini untuk periode masa depan, misalnya
· meningkkatnya allowance terhadap kredit macet
· meningkatnya garansi dan retur

7.Mengalihkan beban yang akan datang ke periode sekarang, misalnya:
· menggelembungkan one time charge
· meningkatkan beban untuk R&D, iklan, dan sebagainya
· mengakui beban yang akan memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan, seperti R&D, iklan dan sebagainya.

Demikian adalah beberapa teknik financial shenanigans yang umum dipraktekkan oleh perusahaan. Analis maupun investor perlu lebih jeli dalam memperhatikan kemungkinan dijalankannya praktek-praktek seperti ini.

0 komentar: