08.02

BLTA Berlian Laju Tanker Tbk,

Laba Berlian Tanker merosot 91%
Total aset perseroan naik menjadi US$2,43 milyar

JAKARTA: Laba bersih PT Berlian Laju Tanker Tbk pada semester I/2009 mencapai US$9,62 juta atau merosot hingga 91% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu yaitu US$107,09 juta.

Memburuknya kinerja perseroan pada semester I/2009 disebabkan oleh lonjakan utang perseroan yang jatuh tempo dalam 1 tahun yaitu US$255,36 juta dibandingkan dengan periode yang sama pada 2008, yaitu US$151,51 juta.

Presiden Direktur Berlian Tanker Widihardja Tanudjaja mengatakan anjloknya laba bersih perseroan itu disebabkan oleh turunnya pendapatan perseroan akibat menurunnya volume perdagangan dunia.

Pendapatan perseroan per 30 Juni 2009 turun 12,5% menjadi US$305,66 juta dibandingkan dengan pendapatan per 30 Juni 2008, yaitu US$349,41 juta.

Laba usaha perseroan anjlok 33% menjadi US$69,37 juta dalam 6 bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan US$103,49 juta pada periode yang sama tahun lalu.

"Turunnya kinerja keuangan perseroan pada semester I/2009 itu merupakan realitas yang terjadi pada industri pelayaran di seluruh dunia terkait dengan turunnya permintaan pengiriman barang," ujarnya, kepada Bisnis, kemarin.

Analis PT BNI Securities M. Alfatih menilai anjloknya laba bersih Berlian Tanker dipengaruhi oleh lonjakan utang perseroan yang jatuh tempo 1 tahun.

Selain itu, hedging yang tidak tepat sasaran juga ikut menyebabkan merosotnya kinerja perseroan.

Itu [perolehan laba bersih] bukan hanya diakibatkan oleh turunnya pendapatan perseroan.

"Hedging yang tidak tepat sasaran kemungkinan memengaruhi kinerja keuangan perseroan," ujarnya kemarin.

Terkait dengan utang perseroan, dia menuturkan sebaiknya manajemen menempuh opsi restrukturisasi berupa perpanjangan jatuh tempo utang senilai US$255,36 juta.

"Selanjutnya, perseroan dapat menggenjot pendapatannya melalui optimalisasi asas cabotage," ujar Alfatih.

Asas cabotage adalah peraturan bagi kapal angkutan minyak dan gas (migas) untuk berbendera Indonesia per 1 Januari 2010 berdasarkan Inpres No.5/2005, PP No.4/2005 dan UU No.17/2008.

Widihardja mengatakan pada masa yang akan datang perseroan berencana menggenjot pendapatan melalui optimalisasi angkutan carter, sewa dan penekanan biaya siluman pada sektor transportasi dan logistik.

Total utang


Berdasarkan neraca konsolidasi Berlian Tanker per 30 Juni 2009 disebutkan bahwa perseroan menanggung kewajiban lancar berupa utang yang jatuh tempo dalam 1 tahun senilai US$255,36 juta dari total kewajiban lancar US$413,51 juta.

Perinciannya yaitu utang bank mencapai US$130,11 juta, kewajiban sewa pembiayaan senilai US$32,95 juta, obligasi US$5,80 juta, utang lain jangka panjang US$1,18 juta dan obligasi konversi US$85,31 juta.

Selain itu, kewajiban berupa instrumen derivatif menjadi US$16,93 juta pada semester I/2009 melonjak dibandingkan dengan kewajiban pada periode yang sama 2008 yaitu US$414.000.

Perseroan membukukan kewajiban tidak lancar senilai US$1,43 miliar atau naik dibandingkan dengan semester I/2008, yaitu US$1,34 miliar.

Adapun, jumlah aset Berlian Tanker naik tipis menjadi US$2,43 miliar dibandingkan dengan aset per 30 Juni 2008, yaitu US$2,42 miliar.

Pada perdagangan 14 Agustus 2009, harga saham emiten berkode BLTA ini ditutup pada level Rp810 atau turun 2,41% dibandingkan dengan penutupan perdagangan 13 Agustus 2009, yaitu Rp830. (sylviana.pravita@bisnis.co.id)

0 komentar: