07.27

KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk,

Jababeka Cetak Kenaikan Laba 14,52% Cetak halaman ini Kirim halaman ini ke teman via E-mail

JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) meraih kenaikan laba bersih semester I-2009 sebesar 14,52% menjadi Rp 34,85 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 30,43 miliar.
“Penurunan beban usaha perseroan disertai perolehan keuntungan selisih kurs menopang pertumbuhan laba bersih perseroan. Meskipun, pendapatan turun sekitar 15,76% dari Rp 229,059 miliar menjadi Rp 192,95 miliar,” ujar Sekretaris Perusahan Kawasan Industri Jababeka Budianto Liman dalam pernyataan resminya kepada BEI di Jakarta, pada Selasa (25/8).
Penurunan pendapatan sebesar 15,76% berdampak negatif terhadap laba usaha yang ikut terkoreksi hingga 17,77 % menjadi Rp 48,145 miliar dari posisi semester I-2008 mencapai Rp 58,55 miliar. Sedangkan, keuntungan selisih kurs Jababeka melonjak drastis dari Rp 6,24 miliar menjadi Rp 52,52 miliar.
Jababeka membukukan total aset hingga semester I-2009 mencapai Rp 3,17 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 2,94 triliun. Nilai utang kepada bank dan lembaga keuangan juga naik dari Rp 993,22 miliar menjadi Rp 1,3 triliun.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Jababeka Mulyadi Suganda mengatakan, perseroan berencana membangun terminal peti kemas (dry port) tahap awal senilai Rp 200 miliar. Terminal seluas 6-10 hektare (ha) yang segera dibangun itu berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. ”Total luas terminal yang akan dibangun mencapai 75-150 ha. Namun, kami belum tahu total dana yang diperlukan untuk pengembangannya,” tuturnya.
Mulyadi menjelaskan, Jababeka merupakan salah satu perusahaan yang dipertimbangkan untuk menggarap proyek percontohan (pilot project) dengan Ditjen Bea dan Cukai. Namun, pemerintah belum menentukan pihak yang akan ditunjuk untuk membangun terminal tersebut. Pemerintah telah menentukan tiga titik pembangunan terminal di wilayah timur (Cikarang), selatan (Bogor), dan barat (Tangerang).
Perseroan juga sedang membangun kawasan perfilman (movie land) senilai Rp 3,6 triliun di wilayah Cikarang, Jawa Barat. Jababeka mengalokasikan lahan seluas 36 hektare untuk kawasan movie land yang ditawarkan dengan harga sebesar Rp 10 juta per meter persegi.
Kawasan tersebut akan menyediakan studio perfilman, seperti di kawasan Hollywood, Amerika Serikat. Selain itu, pihaknya juga akan menyediakan penyewaan peralatan, kamera, kostum, dan sebagainya. Sejauh ini ada tiga investor yang berniat membangun studio di kawasan itu, yakni rumah produksi Multivision, Castle Aviga, dan satu investor asing asal Perancis.
Jababeka juga sedang membangun pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU), yaitu Bekasi Power, dengan nilai investasi mencapai US$ 141 juta. PLTGU Bekasi Power berkapasitas 130 megawatt dan dihrapkan mulai beroperasi tahun 2010. Pasokan listrik PLTGU Bekasi Power digunakan untuk menyuplai pasokan listrik kawasan Jababeka.

0 komentar: