03.38

ASII Astra International Tbk,

Mengupas Kinerja Grup Astra Tahun Ini, Membaik atau Memburuk?
Jumat, 06 November 2009 16:45 WIB

(Vibiznews – Stocks) Adakah yang investor Indonesia yang belum mengenal Grup Astra? Jika belum, sebaiknya Anda menyimak tulisan yang satu ini. Berikut ini sedikit sejarah singkat Grup Astra bagi yang belum mengetahuinya. Astra International yang merupakan holding company grup Astra berdiri pada tahun 1957 oleh Tjia Kian Tie dan William Soerydadjaya.

Astra International merupakan salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia. Grup Astra sendiri semakin memperluas core bisnisnya dan saat ini bisnisnya meliputi otomotif, jasa finansial, distribusi alat-alat berat, agribisnis, teknologi informasi dan infrastuktur dimana beberapa anak perusahaannya sudah berhasil go public . Berapa besar kenaikan saham-sahamnya tahun ini? Berita apa saja yang menggerakkan saham-saham Astra? Bagaimana prospeknya di masa mendatang?

Berikut ini saham-saham Grup Astra yang tercatat berhasil listing di bursa saham Indonesia. PT Astra International tbk (ASII), PT Astra Agro Lestari tbk (AALI), PT Astra Otoparts tbk (AUTO), PT United Tractors tbk (UNTR), PT Bank Permata tbk (BNLI) dan PT Astra Graphia tbk (ASGR),



Holding Company - PT Astra International tbk (ASII)
PT Astra International tbk (ASII) merupakan holding company grup Astra yang mulai go public pada tahun 1990. ASII mencatat kinerja saham yang menakjubkan sepanjang tahun 2009 ini dengan prestasi kenaikan harga saham YTD sebesar + 147,54% dari Rp 11750 pada (05/01) menjadi Rp 21500 pada (04/11) . ASII sendiri sempat menyentuh level terendah 1 tahun terakhir pada 20 November 2008, yaitu di Rp 7800

ASII sendiri hingga kuartal III 2009 ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 7,1 triliun. Jumlah tersebut turun 4% jika dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu. Laba bersih ASII terhambat pada kuartal III 2009 ini menyusul melemahnya bidang usaha otomotif dan agribisnis pada 9 bulan pertama 2009. Namun semakin meningkatnya laba di bidang jasa keuangan, alat berat, dan kontraktor pertambangan sedikit menolong kinerja ASII hingga kuartal III lalu

Agribisnis Dan Otomotif – Masih Lesu
PT Astra Agro Lestari tbk (AALI)
PT Astra Agro Lestari tbk (AALI) tercatat mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan hingga akhir kuartal III lalu. AALI membukukan laba bersih sebesar Rp 1,248 triliun, anjlok 41,38% dari sebelumnya Rp 2,129 triliun. Namun penurunan kinerja tersebut tidak seberapa jika melihat kinerja sahamnya sepanjang tahun ini yang sukses melesat sebesar +82,98% dari Rp 11750 (05/01) menjadi Rp 21500 (04/11)

Tahun ini masih menjadi tahun yang kurang baik bagi perusahaan agribisnis Indonesia, salah satunya AALI. Anjloknya harga CPO dunia seiring melemahnya permintaan dunia masih menyulitkan sebagian besar emiten agribisnis nasional. Terlebih lagi tingginya tingkat produksi CPO dalam negeri yang berlebih juga semakin menekan harga CPO dunia.

PT Astra Otoparts tbk (AUTO)
PT Astra Otoparts tbk (AUTO) hingga kuartal III 2009 ini juga tercatat mengalami penurunan kinerja meskipun akibat hal yang berbeda. AUTO mengalami penurunan laba bersih sebesar 4,75% menjadi Rp 547,41 miliar, padahal selama 9 bulan pertama tahun lalu AUTO sukses meraih laba bersih sebesar Rp 574,72 miliar.

Penurunan laba bersih AUTO kali ini konon terjadi akibat rugi kurs kuartal III 2009 yang cukup besar sebesar Rp 46,7 miliar, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya AUTO berhasil mencetak keuntungan kurs Rp 3,78 miliar. Ditambah lagi oleh penurunan pendapatan, kuartal III 2009 AUTO membukukan pendapatan bersih Rp 3,86 triliun. Sedangkan Kuartal III 2008, AUTO meraih pendapatan Rp 4,11 triliun. Meskipun begitu sepanjang tahun ini saham AUTO sudah melonjak +40.58%

Alat Berat, Teknologi Informasi, dan Keuangan – Mulai Membaik
PT United Tractors tbk (UNTR)
PT United Tractors tbk (UNTR) memiliki pertumbuhan harga saham tertinggi dibandingkan saham-saham grup Astra lainnya. UNTR tercatat berhasil mencetak kenaikan harga saham hingga +172,04% sepanjang tahun ini hingga (05/11). Kinerja keuangan UNTR sendiri sepanjang 9 bulan pertama tahun ini cukup menakjubkan, dmana laba bersihnya sukses naik 42 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

UNTR tercatat membukukan laba bersih Rp 2,96 triliun hingga kuartal III 2009 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 2,09 triliun. UNTR tercatat meraup pendapatan bersih Rp 21,3 triliun atau meningkat satu persen dibanding periode sama 2008 sebesar Rp 21,1 triliun. Sumbangan terbesar kenaikan pendapatan tersebut ternyata berasal dari kenaikan produksi batubara dan volume pemindahan tanah dari unit usaha kontraktor pertambangan. Kontribusi bisnis tambang mencapai 52%, sedangkan penjualan alat berat di unit usaha mesin konstruksi mengalami penurunan dan mengkontribusi sebesar 38 persen dari total pendapatan bersih. Sisanya 10 persen disumbangkan oleh unit usaha pertambangan

PT Astra Graphia tbk (ASGR)
PT Astra Graphia Tbk (ASGR), mengalami penurunan laba bersih hingga kuartal III 2009 lalu sebesar 16% dikarenakan penurunan margin. Laba bersih ASGR kuartal III 2009 tercatat turun menjadi Rp 47,136 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 56,165 miliar. Tingginya beban pokok pendapatan per kuartal III 2009 yang mencapai Rp 679,54 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 389,730 miliar menjadi salah satu aasan tipisnya margin perseroan sehingga turut menggerus laba bersih. Meskipun begitu sepanjang tahun 2009 ini hingga (05/11) saham ASGR tercatat berhasil mencetak kenaikan harga saham hingga 27,27%.

PT Bank Permata tbk (BNLI)
PT Bank Permata tbk (BNLI) tercatat sukses membukukan pertumbuhan kinerja hingga akhir kuartal III 2009 lalu. Laba bersih BNLI hingga kuartal III 2009 tercatat naik sebesar 29% menjadi Rp 495,465 dari periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 383,888 miliar. Total Asset BNLI juga tercatat naik hingga kuartal III 2009 menjadi Rp 56,857 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 47,214 triliun

Kenaikan laba perseroan ini dikonstribusi oleh pertumbuhan kredit yang berkesinambungan dan pendapatan operasional lainnya. Sepanjang kuartal ketiga 2009 total pendapatan mencapai Rp2,8 triliun atau naik 19 persen dibanding periode yang sama 2008, Rp2,3 triliun. Pendapatan bunga bersih Rp2,1 triliun atau tumbuh 14 persen, sedangkan pendapatan operasional lainnya tumbuh hingga 40 persen dari Rp453 miliar menjadi Rp634 miliar di akhir September 2009, ditopang bisnis keuangan. Namun sepanjang tahun 2009 ini hingga (05/11) saham BNLI tercatat sudah menguat +54.00%

Mana Yang Terbaik ?
Diantara 6 saham yang dimiliki oleh grup Astra, ASII yang merupakan holding company grup astra masih menjadi saham dengan harga paling premium dan sepanjang tahun ini berhasil membukukan kenaikan harga saham yang ke-2 terbaik sebesar +147,54%. Namun jika dilihat dari kenaikan harga sahamnya sepanjang tahun ini, UNTR menjadi pilihan saham terbaik diantara saham-saham grup astra mengingat kenaikan harga sahamnya yang mencapati +172,04%.

Kenaikan tajam UNTR seiring dengan mulai aktifnya dibidang produksi batubara. Dimana PT Pamapersada Nusantara (PAMA) anak perusahaan UNTR, merupakan kontraktor penambangan terbesar di Indonesia, PAMA memberikan keuntungan dengan adanya ekspansi berlanjut pada sektor batubara. Selama periode sembilan bulan pertama 2009 ini, ekstraksi batubara mengalami peningkatan 10% menjadi 48 juta ton dan peningkatan overburden removed sebesar 32% menjadi 435 juta bcm, sementara penjualan dari tambang milik grup usaha Astra tercatat sebesar lebih dari 1,8 juta ton. Lonjakan harga minyak mentah dunia sepanjang tahun ini sehingga ikut mendongkrak harga komoditas batubara sehingga kinerja UNTR dan Astra Group semakin cemerlang

Sedangkan kecemerlangan Astra sepertinya masih sedikit tertahan oleh 2 sektor, yaitu Otomotif dan Agribisnis. Keduanya mencatat penurunan kinerja jika dibandingkan tahun lalu, dimana sektor Otomotif (ASII, AUTO, AALI) )cenderung masih lesu karena krisis awal tahun sehingga angka penjualan masih rendah, sedangkan sektor agribisnis terhambat oleh harga CPO yang kian surut menyusul rendahnya permintaan CPO dunia dan turunnya harga karena tingginya tingkat persediaan. Namun saham Grup Astra manapun yang Anda pilih, sebaiknya harus benar-benar mencermati kinerjanya secara lebih menyeluruh baik secara fundamental maupun technical karena memang usahanya yang cukup kompleks.

0 komentar: