23.37

BLTA Berlian Laju Tanker Tbk



JAKARTA. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) seperti mendapat rezeki nomplok. Perusahaan tanker ini berhasil meraih kontrak pengangkutan gas alam cair atau liquified natural gas (LNG) Tangguh dari BP Tangguh. Masa kontrak itu berlaku selama 20 tahun.

Kemarin (6/7), kapal pertama BLTA berlayar dari Tangguh menuju Korea Selatan. Berkat berita itu, harga saham BLTA pun melesat. Bahkan kemarin, harga saham BLTA naik ke titik tertinggi sepanjang tahun ini, yakni Rp 960 per saham.

Perusahaan perkapalan terbesar di Indonesia ini akan menggunakan dua unit tanker berkapasitas 155.000 kaki kubik gas (cubic feet of gas) untuk memenuhi kontrak Tangguh. BLTA meneken dua buah kontrak. Yang pertama pada Desember 2008, sementara kontrak kedua Mei 2009.

Analis Bhakti Capital Securities Reza Nugraha bilang, kontrak ini menguntungkan kedua belah pihak. Bagi BP Tangguh, kontrak dengan perusahaan pengangkutan berbendera Indonesia saat ini lebih hemat daripada menunggu asas cabotage berlaku. Sebab saat itu, tarif penyewaan kapal Indonesia pasti naik.

Bagi BLTA, kontrak ini jelas mempertebal kantongnya. "Kontrak ini akan memberi kepastian pendapatan jangka panjang," kata Reza, kemarin.

Namun, Kepala Riset Financorporindo Nusadana Edwin Sebayang berpendapat, kontribusi kontrak LNG Tangguh tidak terlalu berpengaruh ke pendapatan BLTA. "Kontribusi kontrak itu hanya 5% tahun ini," kata Edwin. Alasannya, hingga kini BLTA memiliki satu kapal LNG. Sedang 87 unit kapal BLTA lainnya merupakan tanker bahan kimia dan minyak bumi.

Menambah armada

Namun secara umum, sentimen positif masih bertiup ke BLTA serta perusahaan pelayaran lokal. Maklum, tahun depan asas cabotage mulai berlaku. Asas cabotage mewajibkan penggunaan maskapai pelayaran lokal bagi pengangkutan domestik.

Guna menyambut asas itu, BLTA akan menambah 14 unit kapal baru selama periode 2009-2014. Total kebutuhan dananya US$ 450 juta.

Sebagai permulaan, tahun ini BLTA mendatangkan empat kapal dari Jepang. Yakni, tiga kapal tanker pengangkut bahan kimia serta satu kapal pengangkut gas alam cair (LNG carrier). "LNG carrier itu untuk mengangkut gas alam cair BP Tangguh," kata Widihardja Direktur Utama BLTA, kemarin.

Tahun ini, BLTA juga bersyukur harga minyak lebih rendah dari tahun lalu. Soalnya, ini akan memangkas biaya operasional BLTA.

Namun, krisis global melemahkan permintaan angkutan ke Eropa. Karena itu, Reza melihat, kontribusi anak usaha BLTA, Chembulk Tankers, akan merosot. Sisi positifnya, rugi kurs takkan membayangi BLTA lantaran rupiah stabil.

Maka, Reza memprediksi laba bersih dan pendapatan BLTA naik 5% dari tahun lalu. Ia pun merekomendasikan beli saham BLTA dengan harga wajar Rp 980 per saham.

Di pihak lain, Edwin menghitung pendapatan BLTA di 2009 akan turun 4,28% menjadi Rp 6,7 triliun. Laba bersihnya akan merosot 6,6% menjadi Rp 1,4 triliun. Itu di luar asumsi pendapatan dari kontrak Tangguh. Ia pun merekomendasikan tahan. "Sampai kita tahu nilai kontrak dari BP Tangguh," ujarnya..

BLTA akan berusaha merebut 21% pasar kapal tanker di domestik yang sekarang masih berbendera asing. Kapasitas kapal BLTA 2,1 juta dead weight ton (dwt).

Tahun lalu ada 89 kapal yang beroperasi, tahun ini ditargetkan jadi 92 kapal BLTA yang beroperasi.Pada 2012, diperkirakan kapal baru tanker akan bertambah 10 unit dan untuk gas empat unit. Sedangkan yang akan masuk tahun ini adalah satu tanker kimia. Sedangkan untuk 2010 akan ada lima kapal masuk terdiri dua gas dan tiga chemical

0 komentar: