08.05

KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

Jababeka Bangun Hollywood Rp 3,6 Triliun

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) akan menyelesaikan pembangunan pusat industri perfilman yang dinamakan Movieland dalam beberapa tahun ke depan.

Rencananya, proyek tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 36 hektar (Ha) yang sudah disediakan sepenuhnya oleh perseroan.

Namun belum dapat dipastikan kapan Movieland ini akan selesai dibangun. Mekanisme penggarapan proyek ini adalah, KIJA akan menyediakan lahan dan fasilitas yang nantinya akan disewakan pada para produsen film.

Saat ini sudah ada 3 perusahaan perfilman yang tengah membangun studio di area Movieland.

"Yang sedang bangun studio antara lain Multivision dan perusahaan film dari Prancis. Kita juga kerjasama dengan Pusat Perfilman Nasional,"

Mengenai pendanaan proyek tersebut, akan diperoleh dari hasil penjualan lahan di kawasan tersebut.

"Harga per meter Rp 10 juta, totalnya sekitar Rp 3,6 triliun. Sisanya diperoleh dari perusahaan yang investasi disini,"

Dry Port Cikarang
Selain itu, perseroan juga akan menyelesaikan pembangunan proyek Dry Port untuk pengangkutan barang produksi pabrik yang berasal dari kawasan industri di Cikarang.

"Tahap awal kita mulai 10 hektar dulu di Cikarang," (sudah selesai Juli 2009)
rencana : perseroan akan mengembangkan Dry Port hingga 200 Ha dalam 10 tahun ke depan.

"Nanti kita akan kembangkan juga di kawasan Selatan dan Barat, tinggal tunggu pembicaraan dengan Dirjen Bea dan Cukai," pungkasnya.

Bekasi Power
Pembangunan PLTG Cap.130MW

Progress : 75%, dana yg sudah dipergunakan : USD 141 juta
Start Beroperasi :
Tahap I : 40MW (akhir Agustus 2009)
Tahap II: 40MW ( Desember 2009)

Kebutuhan Listrik Jababeka saat ini 250 MW (Juli 2009)
Daya listrik yg tersedia saat ini 150 MW


PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) merasa optimis kinerja 2010 akan lebih baik dibanding tahun ini dan dapat kembali mencatatkan laba. Dengan mengandalkan proyek infrastruktur, laba tahun ini diperkirakan sebesar Rp 121 miliar.

Presiden Direktur KIJA S.D Darmono, di Menara Batavia Jakarta, Jumat (24/7). ""Kalau tahun ini, saya kira tidak ada perubahan target dari yang sudah dicanangkan. Semoga lebih baik pada 2010, jadi infrastruktur harus ditingkatkan," ujarnya.

Menurut riset BNI Securities, tahun ini perseroan diproyeksikan dapat mencatatkan laba bersih sebesar Rp 121 miliar dan pendapatan sebesar Rp 868 miliar.

Beberapa infrastruktur yang akan ditambah untuk memperkuat kinerja Jababeka antara lain pembangunan dryport dan pengoperasian Bekasi Power.

Dryport sendiri akan mempermudah pengiriman barang, dan memotong biaya pengeluaran terutama administrasi. Sedangkan Bekasi Power untuk memperkuat pasokan listrik Jababeka, yang baru akan beroperasi Agustus 2009. "Kalau harga jual listriknya, kita masih menunggu PLN," ujarnya.

Sebelumnya, kinerja perseroan sejak 2008 hingga kuartal I 2009, masih mencatatkan kerugian. Jababeka mencatat kerugian kurs dengan adanya pinjaman senilai US$ 88 juta untuk mendanai pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di kawasan industri III. Akibatnya, pada 2008, Jababeka mencatat rugi bersih Rp 12 miliar dibandingkan laba bersih Rp 31 miliar pada 2007.

Sedangkan pada kuartal I 2009, kerugian yang tercatat mencapai Rp 59,65 miliar

0 komentar: