07.25

TOTL Total Bangun Persada Tbk



JAKARTA. Meski kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih, bisnis konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) tetap kokoh. Manajemen TOTL mengklaim, di semester pertama tahun ini, mereka telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 700 miliar.

Hingga akhir Mei 2009, perusahaan konstruksi ini telah menggaet proyek senilai Rp 600 miliar. Lantas, sepanjang bulan Juni lalu, TOTL kembali meraih proyek baru senilai Rp 100 miliar.

Direktur TOTL Arif Suhartono pernah merinci, kontrak -kontrak baru tersebut meliputi pembangunan gerai Ramayana Department Store di Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. TOTL juga mendapat order pembangunan rumah sakit, gedung perkantoran, dan rumah toko di Central Park, Jakarta Barat.

Dari seluruh proyek baru TOTL tahun ini, "Sekitar 75% berasal dari proyek swasta," kata Direktur Utama TOTL Yanti Komajaya, kemarin (14/7). Artinya nilai proyek swasta garapan Total mencapai Rp 525 miliar Sisanya yang senilai Rp 175 miliar berasal dari proyek pemerintah. Selain Ramayana, klien TOTL yang lain di antaranya adalah Bank Mega, beberapa pemerintah daerah, Agung Podomoro Group, serta Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Meski laporan kinerja keuangan TOTL semester I-2009 belum keluar, manajemen TOTL memprediksi, pendapatan TOTL tak akan setinggi semester I-2008 yang sebesar Rp 962,73 miliar. Sementara, "Laba bersih semester I tahun ini akan mencapai Rp 20 miliar," kata Yanti. Jika dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 22,40 miliar, laba bersih TOTL turun 10,7%.

Meski kinerja paruh awal tahun ini kurang begitu cerah, TOTL optimistis bisa meraih laba bersih Rp 40 miliar hingga akhir 2009. Dengan kata lain, TOTL menargetkan laba bersih melonjak 124,7% dari laba bersih 2008 yang hanya sebesar Rp 17,8 miliar.

Ini terjadi karena laba bersih TOTL tahun lalu tergerus kerugian investasi di reksadana sebesar Rp 13 miliar. Tahun lalu TOTL juga harus melunasi kewajiban pajak penghasilan (PPh) final jasa konstruksi sebesar 3%.

Namun, TOTL hanya menargetkan total pendapatan Rp 1,7 triliun pada tahun ini. Angka ini merosot 10,05% ketimbang pendapatan setahun lalu senilai Rp 1,89 triliun.

TOTL akan mengandalkan kontrak-kontrak baru untuk mencapai target itu. Tahun ini, mereka mematok target kontrak baru Rp 1,1 triliun. Dengan pencapaian kontrak baru senilai Rp 700 miliar di semester pertama tadi, TOTL tinggal mengejar proyek baru Rp 400 miliar di semester II.

Pendapatan TOTL tahun ini juga berasal dari proyek lanjutan (carry over) tahun lalu. Misalnya, pembangunan proyek Central Park milik Agung Podomoro dan superblok Kemang Village. Nilai dua proyek carry over ini mencapai Rp 2,1 triliun. TOTL menargetkan, Kemang Village bisa selesai pada tahun 2010.

0 komentar: